Monday, June 29, 2020

Menggali Potensi Diri dengan Membuat Suatu Karya

IG: @foorelsket_s

Sahabat forweis sekecil apapun karya kita jika terus digeluti dengan secara konsisten maka akan ada hasilnya cepat atau lambat. Percaya deh…

Sebelum memulai sesuatu lebih baik kita harus mengenali diri kita sendiri apa kemampuan yang kita miliki agar mengetahui tujuan yang akan diperdalam. Masa gak ada sama sekali? :)

Suka Menulis, menggambar, membuat short film atau berjualan, yang penting jangan terus menjadi Penikmat, tapi jadilah Pencipta. Ya.. kalau kalian suka baca apa salah nya nyoba menulis, terus bikin buku lalu diterbitkan, suka nonton film kenapa gak bikin film sendiri? Nah kan.. What Are You Waiting For? Start From Now…

Jika kita terus berlatih, karya kita akan semakin berkembang dan besar, bisa juga menghasilkan uang dari karya yang telah di publishkan. Untuk mendapatkan semua itu tentunya kita harus bekerja keras, ikhtiar dan doa di kuatkan.

Saya selalu ingat lirik lagu dari A Million Dreams “However Small, However Big.. Let me be part of it all”. Maknanya sangat dalam “Kita harus menjadi bagian dari kisah hidup kita sendiri mau sekecil atau sebesar apapun peran kita di dunia ini, jalani, syukuri, mau tak mau We Have To… Jika dijalani dengan ikhlas keberkahan pun akan datang dengan sendirinya. Dengan keikhlasan itu sendiri Tuhan akan memberikan kita Reward yang tak disangka-sangka.

Disini saya akan memperkenalkan salah satu karya teman saya dengan hasil lukisan yang sangat indah.. Dicek Ig nya juga @foorelsket_s                 


                          1.Pemandangan


                         2. Anime


                         3. Bunga


Gimana bagus kan gambarnya? So, yakin nehh mau rebahan aja? Gak sayang tuh sama bakatnya?  Gak usah minder tubruk aja. Gak usah mikirin pandangan orang lain, selagai yang kita jalani masih di dalam kebenaran. Mari berjuang bersama-sama.. Aku bersamamu <3

Monday, June 15, 2020

Resensi buku "Udah Putusin Aja"

Art@Silide_20

Judul Buku: Udah Putusin Aja!
Penulis: Felix Y. Siauw
Penerbit: Alfatih Press
Tahun terbit: Cetakan I September dan II Oktober  2014
Tebal: 180.hlm


Sahabat Forsweiss udah tahu buku ini belum, atau udah pada baca bukunya? Hehehe mari kita sama-sama belajar,,, saya disini akan meresensi buku ini dengan singkat dan tentunya jelas.

Bicara tentang “Cinta” ada yang asing gak tuh sama kata “Cinta”? Ya tentunya tidak asing lagi bagi kaum Adam dan Hawa tentunya. Forsweiss, ternyata Cinta itu Fitrah. Kita manusia biasa yang memiliki cinta, tiada yang salah karena cinta adalah Anugrah. Justru dengan cintalah yang meanusiakan manusia, mewarnai kehidupan dan menerbitkan harapan. Tiada masalah ada cinta pada manusia dan tiada pernah pula Allah karuniakan selaksa cinta untuk menyiksa. Allah turunkan cinta agar dua insan dapat bersama dalam satu bahtera asa.

Cinta adalah pemberian Allah dan karunia-Nya. Allah menanamkan rasa cinta pada jiwa kita sebagai bentuk dari rasa cinta-Nya kepada kita sebagai bentuk dari rasa cinta-Nya kepada kita berpikir tentang-Nya.

Salahkah Merasa? Well, Awalnya biasa saja, entah mulai kapan muncul rasa. Bergejolak di dalam dada laksana air mendididh menggelegak. Pikiran penuh dengan wajahnya dan lidah tak bisa dikendalikan untuk selalu menyebut namanya. Senyum yang jarang terlihat kini jadi bingkai wajah dan entah kenapa seluruh dunia juga seolah membalas senyumnya. Saat berjauhan rindu, tapi bertatap muka malu. Bila sahabat Forsweiss sudah merasa jatuh cinta, saya ucapkan selamat! Karena itu tanda normal dan baik-baik saja hehe.

Namun, bukan berarti ketika Allah mengaruniakan rasa cinta sebagai fitrah kepada manusia, lantas kita bisa mengekspresikan sesuai kehendak kita, seperti apa pun yang kita inginkan. Ada masanya, ada caranya, dan ada aturannya. Karena itulah, Islam diturunkan oleh Allah. Supaya kita tetap menjadi manusia, bukan hewan yang bebas berekspresi saat mereka jatuh cinta.

Aturan Islam Sederhana…

©      Bila cinta, datangi walinya dan menikahlah

©      Bila belum siap, persiapkan diri dahulu dalam diam

©      Islam tidak mengenal hubungan-hubungan pra-pernikahan semisal pacaran dan pertunangan. Faktanya, hubungan ini bukan malah mengenalkan dua insan, tapi malah merusak kedua insan.

©      Islam dengan tegas mengharamkan interaksi lekaki dan wanita yang bukan mahram tanpa ikatan pernikahan.

Pacaran Tanda Dewasa atau Beradegan Dewasa?

Kebanyakan muslim, khususnya remaja, beranggapan bahwa pacaran adalah tanda kedewasaan. Jadi, seorang pria dikatakan sudah dewasa bila ia sudah mampu menggandeng tangan wanita, melakukan rutinitas dewasa lainnya, seperti  apel malam Minggu, jalan, makan di kafe atau restoran. Tentu, tidak ketinggalan, akhirnya melakukan adegan-adegan dewasa.

<3      Pacaran 100% merugikan perempuan, cepat atau lambat. 100% menguntungkan lelaki, cepat atau lambat.

Pacaran dalam Pandangan Islam?

Islam memandang lekaki dan wanita sama dalam penciptaan dan kemuliaannya, namun berbeda dalam hal fungsi dan penenmpatannya.

Islam memberikan porsi khusus kepada wanita yang tidak diberikan kepada lelaki, sebaliknya Islam juga memberikan porsi khusus kepada lelaki yang tidak diberikan kepada wanita.

Karena Islam adalah agama preventif. Allah melarang keras untuk mendekati zina, apalagi melakukannya. Maka Islam menutup semua jalan untuk menuju perzinaan.

Selain karena zina merupakan dosa besar di sisi Allah, perbuatan itu juga sangat merugikan, bagi lelaki apalagi wanita, dan kehidupan manusia secara umumnya.

Udah Putusin Aja!!!

Cinta itu memikirkan yang dicintai, bukan hanya kemarin dan kini, TAPI NANTI. Mari kita berbicara tentang masa depan. Agar hari esok yang dijelang bukan suatu kesengsaraan, ada hal yang jelas harus dipersiapkan. Mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindarkan.

COBA PIKIRKAN BAIK-BAIK!

Sebelum menikah saja dia sudah berani berbuat maksiat. Lalu apa yang menghalanginya berbuat maksiat setelah menikah?

ª      Jika sebelum halal saja sudah berani katakana sayang kepadamu….. Jangan heran bila setelah menikah ia berani katakana itu kepada wanita lain. Toh sama-sama bermaksiat kepada Allah.

ª      Jika sebelum akad saja ia sudah berani melabuhkan tangannya pada tubuhmu… Jangan heran bila setelah menikah ia mampu lakukan itu pada wanita lain. Toh sama-sama dosa kepada Allah.

ª      Yang tiada takut dosa saat sebelum menikah…… Jangan harap ia takut dosa setelah menikah!!

Bagi Yang Sudah Siap..

Dalam Islam, pernikahan adalah jalan untuk menyalurkan cinta dengan bertanggung jawab dan penuh komitmen. Pernikahan dalam Islam tidak dianggap ribet bahkan cenderung mengerikan, sehingga banyak yang harus dipersiapkan yang ujungnya membuat lelaki takut menikah. Tapi tidak pula Islam memudahkan pernikahan sehingga bisa dipandang sebelah mata dan seenaknya.

Kemampuan yang dimaksud di sini bukanlah dilihat dari harta, keturunan, atau status sosial, melainkan dari agama semata.

Bagi yang memahami Islam, tiada khawatir pada dirinya dalam menjalani hidup. Begitu pun yang menikah karena Allah. Dua insan berpadu karena Allah dan karena pahami Islam. Kelak jalan terbuka baginya dan masalah jauh dari mereka.

Khitbah-Ta’ruf bagi yang Sudah Siap!!

Pernikahan di dalam Islam adalah sebuah ikatan suci, ikatan yang akan menghalalkan yang haram dan menyatukan dua insan dan keluarga.

Pernikahan adalah pintu nenuju kebaikan yang bertebaran pada jalan-Nya, dan juga bagian dari keindahan yang Allah beri di dunia.

Bila sudah mendapatkan yang disenangi, yang kita pun cenderung kepadanya, lanjutkan ke proses Khitbah.

Khitbah, adalah sebuah pernyataan peminangan dari seorang lelaki kepada seorang wanita atau walinya, agar wanita itu bersedia menikahinya dan membina keluarga bersamanya. Berlaku juga sebaliknya dari wanita kepada lelaki.

Bagi yang Belum Siap….

Ketika hasrat terhalang syariat, cinta tak mampu melekat karena takut maksiat, shalatlah berbilang rakaat atau puasalah selagi dapat. Saat syahwat mengajak maksiat, pikiran menjadi hitam pekat, segera dekati Pemilik rahmat, menuju agamanya kita harus merapat.

Bila belum siap, harusnya tahu batas kemampuan diri dan jangan dulu melakukan interaksi. Jangan memulai apa yang tak bisa engkau selesaikan. Nikahi atau sudahi, halalkan atau tinggalkan.

Udah Putus, Galau, nih! Gimana Bisa Move On?.......

Anak muda terkadang memang ribet, apalagi anak muda yang sering galau. Cara mengatasinya hanya dengan:

Á       Mengingat Allah akan membuat galau karena cinta menjadi ketenangan.

Á       Gabungkan diri dalam perjuangan Islam.

Á       Baca kisah-kisah Rasulullah Saw., sahabat, dan panglima-panglima Islam.

Á       Find your positive hobby yang bisa mengalihkan kita.

Yang Muda yang Bercinta…….

Punya cinta tidak mengharuskan mengumbar cinta, kannn? Mencintai tidak berarti membolehkan segala yang dilarang Allah, kann? After all, hidup ini bukan melulu cinta seperti sinema Korea. Ada halal dan haram yang Allah gariskan bagi kita, itu yang harus kita ingat!!!

Kapan Aku Menikah?...

<3      Pertama, dan yang paling penting, adalah lakukan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah.

<3      Kedua, yang tidak kalah penting, tambahkan dengan perkara-perkara Sunnah.

<3      Mari memantaskan diri.

Nah sahabat forweiss,, pasti seru ya bacanya, banyak banget hikmah yang kita dapatkan. Jangan lupa semangat untuk halalil doinya heheh jangan ajak dia pacaran ya guysss<3

 

 

Stereotip "Wanita Sarjana" Memilih Menjadi Seorang Ibu Rumah Tangga

  Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi pada dasarnya selalu berorientasi mengenai masalah materi. Manusia selalu berusaha untuk bisa ...